Jumat, 05 Oktober 2012

Rokan Hilir HUT ke-13 IPEMAROHIL Jakarta berpartisipasi lewat Diskusi Ilmiah

susasana disaat kajian kedaerahan



Sudah menjadi rahasia dan kebiasaan umum masyarakat Indonesia ketika berbicara mengenai kepemimpinan bangsa serta kebijakan-kebijakan yang di lakukan oleh pemimpin bangsa ini. Sebab banyak harapan yang telah masyarakat percayakan kepada pemimpin bangsa secara penuh tidak menjadi prioritas bagi pemimpin bangsa itu sendiri. Sehingga tidak jarang terjadi pergesekan ketika pemimpin bangsa mengimplementasi apa yang menjadi kebijakan pemerintah, pergesekan itu bisa didasari karena adanya ketidak puasan mengingat, masyarakat tidak merasa diakomodir apa yang menjadi hak-hak dasar masyarakat, semisal, mendapatkan pendidikan yang layak, mendapatkan perlakuan yang adil dimata hukum, bukan berarti masyarakat tidak memenuhi kewajibannya sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, terutama mengenai bela negara dan mejaga keutuhan bangsa serta membangun daerah yang berwibawa, sehingga apa yang di cita-citakan para pendiri bangsa Indonesia berjalan dan terlaksana sesuai dengan apa yang di amanahkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 sebagai dasar negara Indonesia tercinta ini.     
Menelaah persoalaan tersebut di atas, dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Rokan Hilir yang ke-13, IPEMAROHIL Jakarta berusaha dan mencoba untuk berpartisipasi dengan melakukan Kajian Ilmiah bertemakan “Upaya dan Langkah Strategis Membangun Bangsa Yang Kokoh dan Kabupaten Rokan Hilir yang Bermartabat” yang pokok bahasannya mengenai (“Situasi Nasional, Situasi Daerah dan Situasi Lokal”) dengan memfokuskan kajian terhadap Kajian daerah dalam hal ini Kabupaten Rokan Hilir dengan sasaran Ekonomi, Kebudayaan, Sosial, Agama, Kesehatan, dan Pendidikan, upaya dan proses yang kami lakukan tentu sesuai dengan fungsi dan peran kami sebagai mahasiswa, yakni sebagai pelopor perubahan dan control terhadap dinamika kebangsaan. Presiden sukarno mengungkapkan:
            “diberi hak-hak atau tidak diberi hak-hak; diberi pegangan atau tidak diberi pegangan; diberi penguat atau tidak diberi penguat, tiap-tiap makhluk, tiap-tiap ummat, tiap-tiap bangsa tidak boleh tidak, pasti akhirnya bangun, pasti akhirnya menggerakkan tenaganya, kalau ia sudah terlalu sekali merasakan celakanya diri teraniaya oleh suatu daya angkara murka! Jangan lagi manusia, jangan lagi bangsa, walau cacingpun tentu berkeluget-keluget kalau merasakan sakit”.
Sesungguhnya peran yang lebih ideal menyangkut peran control bagi segenap kebijakan pemerintah adalah legeslatif, namun sangat di sayangkan para wakil rakyat telah mendapat stigma negative oleh masyarakat.
IPEMAROHIL Jakarta menyadari bahwa dewasa ini banyak bagian dari elemen bangsa wajib memberikan solusi agar terciptanya bangsa Indonesia yang berwibawa, bermartabat dan kokoh. Mampu memberikan warna dalam dinamika berbangsa dan bernegara, maka dari itu, IPEMAROHIL Jakarta mencoba dan terus berusaha mencari formula yang serasi dalam pluralitas bangsa ini agar menjadi bangsa yang hebat, Seirama dengan ungkapan Anand Krishna dalam bukunya Indonesia Baru “Manusia Indonesia Baru tidak hanya bicara tentang kebersamaan, kesetaraan, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi sesama, ia berupaya untuk mewujudkannya dalam hidup sehari-hari”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar