susasana disaat kajian kedaerahan
Sudah
menjadi rahasia dan kebiasaan umum masyarakat Indonesia ketika berbicara
mengenai kepemimpinan bangsa serta kebijakan-kebijakan yang di lakukan oleh
pemimpin bangsa ini. Sebab banyak harapan yang telah masyarakat percayakan
kepada pemimpin bangsa secara penuh tidak menjadi prioritas bagi pemimpin
bangsa itu sendiri. Sehingga tidak jarang terjadi pergesekan ketika pemimpin
bangsa mengimplementasi apa yang menjadi kebijakan pemerintah, pergesekan itu
bisa didasari karena adanya ketidak puasan mengingat, masyarakat tidak merasa
diakomodir apa yang menjadi hak-hak dasar masyarakat, semisal, mendapatkan
pendidikan yang layak, mendapatkan perlakuan yang adil dimata hukum, bukan
berarti masyarakat tidak memenuhi kewajibannya sebagai warga negara yang baik dan
taat hukum, terutama mengenai bela negara dan mejaga keutuhan bangsa serta
membangun daerah yang berwibawa, sehingga apa yang di cita-citakan para pendiri
bangsa Indonesia berjalan dan terlaksana sesuai dengan apa yang di amanahkan
dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 sebagai dasar negara
Indonesia tercinta ini.
Menelaah persoalaan tersebut di atas, dalam
rangka memeriahkan HUT Kabupaten Rokan Hilir yang ke-13, IPEMAROHIL Jakarta berusaha
dan mencoba untuk berpartisipasi dengan melakukan Kajian Ilmiah bertemakan “Upaya
dan Langkah Strategis Membangun Bangsa Yang Kokoh dan Kabupaten Rokan Hilir
yang Bermartabat” yang pokok bahasannya mengenai (“Situasi Nasional,
Situasi Daerah dan Situasi Lokal”) dengan memfokuskan kajian terhadap Kajian
daerah dalam hal ini Kabupaten Rokan Hilir dengan sasaran Ekonomi, Kebudayaan,
Sosial, Agama, Kesehatan, dan Pendidikan, upaya dan proses yang kami lakukan
tentu sesuai dengan fungsi dan peran kami sebagai mahasiswa, yakni sebagai
pelopor perubahan dan control terhadap dinamika kebangsaan. Presiden sukarno
mengungkapkan:
“diberi
hak-hak atau tidak diberi hak-hak; diberi pegangan atau tidak diberi pegangan;
diberi penguat atau tidak diberi penguat, tiap-tiap makhluk, tiap-tiap ummat,
tiap-tiap bangsa tidak boleh tidak, pasti akhirnya bangun, pasti akhirnya
menggerakkan tenaganya, kalau ia sudah terlalu sekali merasakan celakanya diri
teraniaya oleh suatu daya angkara murka! Jangan lagi manusia, jangan lagi bangsa, walau cacingpun tentu
berkeluget-keluget kalau merasakan sakit”.
Sesungguhnya peran yang lebih ideal
menyangkut peran control bagi segenap kebijakan pemerintah adalah legeslatif,
namun sangat di sayangkan para wakil rakyat telah mendapat stigma negative oleh
masyarakat.
IPEMAROHIL Jakarta menyadari bahwa
dewasa ini banyak bagian dari elemen bangsa wajib memberikan solusi agar
terciptanya bangsa Indonesia yang berwibawa, bermartabat dan kokoh. Mampu
memberikan warna dalam dinamika berbangsa dan bernegara, maka dari itu,
IPEMAROHIL Jakarta mencoba dan terus berusaha mencari formula yang serasi dalam
pluralitas bangsa ini agar menjadi bangsa yang hebat, Seirama dengan ungkapan Anand Krishna dalam bukunya Indonesia
Baru “Manusia Indonesia Baru tidak hanya bicara tentang kebersamaan,
kesetaraan, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi sesama, ia berupaya untuk
mewujudkannya dalam hidup sehari-hari”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar