Entah
dimana lautnya, desa itu dinamai dengan Kampung Mutiara. Dalam sejarahnya, tak
pernah berdiri kerajaan atau petilasan yang mungkin meninggalkan harta tertanam
yang menjadi awal mula penamaan kampung. Tapi, logika sedehana menegasakan
bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Setiap sesuatu yang terjadi jaman
kini pasti hasil dari
sejumlah rentetan proses yang telah bergulir sebelumnya.
Bak pepetah para tetua, rajin pangkal pandai. Malas pangkal bodoh. Hemat
pangkal kaya, dan nikmat pangkal paha.